Kamis, 27 November 2014

TIM SMA Terhempas dari Turnamen HUT Asam 2014


SMAsta Post
Berita Olahraganya SMAN 1 Manis Mata
Edisi, Sabtu 22 November 2014


Tim SMA Terhempas Dari Kejuaraan HUT Asam   




Hut Asam- Partai pertama    memperebutkan tiket menuju delapan besar tersuguh antara Tim SMA berhadapan dengan Tim MSL. Sikap optimis pemain-pemain muda SMA sudah ditunjukkan sejak berangkat menuju medan laga. Sebenarnya beda-beda tipis antara optimis dan meremehkan lawan. “Lawan MSL kita akan menang, Pak! Kita akan bertemu Alpha FC di delapan besar,” kata Akian, yang selaku kapten kesebelasan penuh keyakinan.
Sebelum laga dimulai ada sedikit insiden di meja panitia. Panitia tidak mengizinkan penambahan pemain untuk Tim SMA dikarenakan daftar pemain telah diserahkan ke panitia sejak memulai debut di turnamen HUT Asam ini. “Saya berani begini karena menurut anak-anak mereka sudah kordinasi ke panitia,” Kata Morisay menjelaskan. Akan tetapi, penjelasan itu tetap tidak mengubah putusan panitia. “Sampai kapanpun dia tidak akan boleh main di tim SMA. Saya kenal  dia. Itu Bambang kan?” kata seorang panitia yang sore itu bertugas sebagai hakim garis. Padahal, pemain yang dimaksud adalah Agus, alumni SMA (2012-2013).
Jalannya babak pertama- peluit wasit pertanda babak pertama dimulai melengking di udara. Bola mulai bergulir. Serangan demi serangan datang silih berganti dari kedua kesebelasan. Sebenarnya kesebelasan Tim SMA mendominasi serangan di babak pertama ini. Akan tetapi, peluang-peluang emas SMA selalu gagal membuahkan hasil. Menurut pandangan kami, kegagalan peluang di babak pertama ini menjadi gol dikarenakan tandukan maupun tendangan penyerang masih lemah dan mudah diantisipasi penjaga gawang MSL.
Bukan Julianto namanya jika dalam setiap pertandingan tidak  mendapat hadiah kartu. Pemain yang kerap kali keluar dari posnya ini memang terkenal keras kepala. Instruksi  pelatih hanya didengar sekejap saja. Selesai menganggukkan kepala tanda paham, maka setelah itu liar kembali. Berkali-kali diberi instruksi, berkuadrat-kuadrat pula dilanggar. Puncaknya, pemain benomor punggung 12 ini dihadiahi kartu kuning  karena memerotes keputusan wasit. “Cagar nda kupakai lagi!” ketus Morisay dari tepi lapangan. Puncaknya, Morisay menarik keluar pemain ini meskipun laga baru bergulir 15 menit dan digantikan oleh Rusadi pemain bernomor punggung 23. Formasipun berubah, Kucip kembali ke pos aslinya gelandang bertahan.
Gol yang dinanti pun tercipta. SMA mendapatkan hadiah pinalti karena bek MSL melakukan pelanggaran di kotak pinalti. Hendri pemain yang menggunakan nomor punggung 10  ini dijatuhkan bek lawan saat membawa bola di sisi kanan gawang. Sang kapten, Akian yang dipercaya untuk mengeksekusi tendangan pinalti sukses menjalankan tugasnya. SMA unggul 1-0 atas MSL.  
MSL bukan tanpa peluang, berkali-kali serangan yang dibangun dari sektor sayap kiri berhasil menerobos  masuk ke kotak pinalti SMA. Hal inilah yang membuat asisten pelatih, Yadhi, berkali-kali menginstruksikan Jae yang memang bertugas di bek kanan untuk konsisten mengawasi pemain lawan. Skor 1-0 pun bertahan sampai peluit wasit melengking di udara pertanda jeda babak pertama.   
Saat jeda Morisay dan asisten pelatih tak henti-hentinya memberi instruksi dan semangat kepada pemain. Pemain-pemain yang kurang disiplin diberi peringatan.
Babak kedua- baru beberapa menit babak kedua bergulir gawang yang dikawal oleh Awal harus kebobolan. Berawal dari serangan pemain sayap kiri MSL yang berhasil mengecoh bek kanan SMA (Jae) lalu berhasil masuk kotak pinalti dan segera melakukan umpan tarik. Menerima umpan tarik striker MSL dengan mudah menyarangkan bola ke jaring gawang SMA karena striker ini pun berdiri bebas tanpa kawalan. Skor 1-1 pun menghiasi jalannya babak kedua ini.
Menyadari Jae yang mulai kualahan menjaga sektor kanan pertahanan SMA, Morisay memasukkan Tinus Pae untuk menggantikan tugas Jae. Benar saja, Tinus Pae yang memiliki postur besar dan masih fit sukses mengagalkan serangan-serangan sayap kiri MSL.
Tim MSL semakin bersemangat menyerang setelah mendapatkan gol penyama kedudukan. Sementara itu, menyadari serangan lawan yang semakin gencar pemain SMA justru santai-santai. Instruksi pelatih tak lagi dihiraukan. Pemain-pemain SMA justru asyik mempertontonkan skill individunya, alhasil mudah saja bola terlepas dan dikuasi lawan. Beruntung bek tengah SMA (Angga  dan Ranik) konsisten menjaga pos pertahanan sehingga serangan-serangan MSL selalu gagal.
Sekuat-kuatnya pertahanan pasti akan gol juga. Gol-gol yang dihasilkan MSL adalah selalu bermula dari tendangan penjuru. Tercatat, dua gol terakhir MSL adalah buktinya. Prediksi pelatih ini disebabkan tidak adanya pemain yang berpostur tinggi di lini belakang. Gol bermula dari tendangan penjuru yang pertama masih mampu disamakan dengan cepat oleh pemain SMA. Begitu skor 2-1, pemain SMA langsung memfariasikan serangan sesuai dengan istruksi pelatih. Tanpa menggoreng-goreng bola sampai hangus alias tidak menunjukkan  skill individu, pemain tengah SMA Nasrul langsung mengirim bola panjang ke sektor pertahanan MSL. Bek MSL gagal menghalau bola dan menciptakan blunder. Bola yang tepat jatuh di kaki Akian pun langsung dihujamkan ke perut gawang. Skor 2-2 menghiasi papan skor. “Coba konsisten variasikan serangan begini, tentu kita berpeluang menang,” gumam asisten pelatih pada Morisay.
Pemain SMA tidak mengambil proses gol ini  menjadi pembelajaran. Setelah kedudukan sama, pemain kembali menunjukkan egoisme dengan pamer skill individu. Jadi, jangan harap SMA dapat menambah kedudukan, justru  harus tertinggal 1 angka kembali dari pemain  MSL setelah mereka lagi-lagi sukses memanfaatkan tendangan penjuru. Skor 2-3 menghiasi papan skor. Seperti biasa, saat tertinggal barulah variasi serangan dilakukan, namun berkali-kali peluang striker SMA selalu gagal membuahkan hasil. Tercatat, 5 sampai 6 peluang emas Wanto selalu gagal. Begitu pun dengan Hendri, selalu saja serangannya berhasil  dipatahkan penjaga gawang. Keterpaksaan pelatih memasukkan Yohanes menggantikan Rusadi yang cidera pun sia-sia belaka, karena pemain yang satu ini pun terkenal dengan egoisme mengumbar skill individunya. Dampaknya, tidak ada kontribusinya untuk  permainan tim. Tercatat, hanya sekali umpan silangnya sempat mengancam pertahanan lawan namun ancaman itu gagal karena striker yang mandul. 
Sampai peluit wasit melengking di udara pertanda pertandingan  usai skor tidak berubah, 2-3 untuk kemenangan MSL.
“Siswa kita ini ternyata tidak hanya pengkangan di saat sekolah, di luar sekolah pun pembangkangnya luar biasa,” komentar Pak Mahyudin yang  turut hadir  di lapangan.
Begitu juga dengan Pak Budi, hanya mengeleng-gelengkan kepala sebagai bentuk ketidak percayaan pada sikap pemain.
“Andai saja mereka mendengar instruksi kita, pemain tidak  mengumbar  skill individu saya optimis hasilnya akan berbeda, Pak.” Komentar Asisten pelatih pada Morisay.

“Lapangan di Asam ini tidak rata, kalau keasyikan nyekill dan umpan one-two tidak akan efektif. Bola akan liar,” sambung  Morisay penuh kekesalan.
Selama ketidakdisiplinan dan instruksi diabaikan. Maka, kemenangan hanya angan belaka.   




Susunan Pemain:
Awal (GK), Angga, Ranik, Heri, Jaenuri (Tinus ‘45), July (Rusadi ’16, Yohanes ’60), Akian, Nasrul, Kucip, Hendri, dan Wanto.




Cadangan: Kiki (GK), Yohanes, Feri, Tinus, dan Rusadi.

Pelatih: Morisay
Asisten: D’Yadhy




 GALERI FOTO:



 "Tertunduk Lesu"


 "Membahas insiden saatdi meja panitia"

"Awal (GK),Morisay (topi),Fery, ?, Kiki (GK), dan Heri S."


 "Menjelang Laga"