SFC Juara Grup A
Hut Asam- Partai
penentu juara grup A mempertemukan Putra
Mandala yang berasal dari Sedau
berhadapan dengan tim bermaterikan pemain-pemain muda dan memiliki skill rata-rata pemain Eropa, yaitu SFC (SMA Football Club)
yang berasal dari Masta City,
tersuguhkan di Stadion Hutan Rimba Asam
pada Jumat, 20 April 2012. Pertandingan penentu ini disaksikan oleh jutaan
pasang mata di bawah naungan langit mendung stadion. Menurut panitia
penyelenggara tiket telah terjual habis. Hal itu dapat terlihat dari penuhnya
parkiran kendaraan dan kursi tribun pun sudah tak terlihat lagi karena penuh
oleh penonton. Bahkan, penonton yang tak kebagian kursi terpaksa berdiri di
tepi lapangan demi dapat menyaksikan secara langsung pertandingan penentu ini.
SFC pada pertandingan penentu ini tidak sepenuhnya bermaterikan
pemain inti. Deny yang biasanya
dikursicadangkan kali ini diturunkan sebagai pemain utama menempati posisi
pemain tertinggi SFC, D’Yadhy di bek
kanan, sedangkan di lini tengah Bocex diduetkan dengan Tri Sandi menggantikan Wahyu yang tidak bisa berlaga
dikarenakan sakit. Hadi yang biasa
beroperasi di lini tengah kini ditempatkan di sayap kiri. Joji mengisi sayap kanan,
hanya saja derajatnya sedikit turun dikarenakan ban kapten tak lagi melingkar
di lengannya dikarenakan Si Phyton
tak berani memerotes wasit saat janggal dalam memimpin laga, sebagai penggantinya
kini pemain depan SFC, Aan yang
dipercayakan Morisay sebagai kapten.
Piddin dipercakan sebagai starter mendampingi Aan, menggantikan Messinya
SFC: Youyun. Formasi SFC kali ini mengutamakan pertahanan,
yaitu 5-3-2.
Sejak peluit wasit
berbunyi pertanda babak pertama dimulai serangan demi serangan dari kedua
kesebelasan silih berganti. Akan tetapi, serangan demi serangan tersebut selalu
saja kandas di sektor pertahanan. Peluang emas SFC terlahir dari Si Phyton, Joji yang berhasil menusuk jantung pertahanan Putra Mandala dari sektor sebelah kanan dan berhasil masuk ke dalam
kotak pinalti. Sayang, tendangan kerasnya masih melayang di atas mistar gawang Putra Mandala. Tidak hanya itu, duo
striker SFC juga sama-sama memiliki
peluang hanya saja eksekusi bola dari luar kotak pinalti selalu tidak tepat
sasaran dan terlampau lemah sehingga mudah saja dikuasai kiper Putra Mandala. Sepuluh menit menjelang
turun minum atap Stadion Hutan Rimba yang sebelumnya mendung kini runtuh. Runtuhan
tersebut ditandai oleh rintikan hujan yang kian deras. Beruntung, pemain-pemain
SFC telah terbiasa bermain di laga Eropa
yang bisanya bermain di tengah dinginnya dekapan salju.
Melihat papan skor yang tak kunjung berubah serta
hujanpun kian lebatnnya. Morisay
memutuskan untuk menarik keluar Tri
Sandi dan memasukkan Miswan Ende
dengan harapan formasi kemenangan kembali dimainkan, yaitu 4-4-2. Hadi kembali pada posisinya bermain di
tengah sedangkan Miswan Ende
beroperasi di sektor sayap kiri. Akan tetapi, derasnya hujan dan pergantian
pemain ini tidak mengubah kedudukan. Skor kacamata pun bertahan hingga turun
minum.
Derasnya hujan yang
mengguyur stadion tak menjadikan laga penentu juara grup A ini terhenti. Hal
itu dibuktikan oleh paraunya suara peluit wasit menyeru kedua tim untuk segera kembali berlaga. Kondisi lapangan yang
becek karena genangan air sedikit
menyulitkan permainan one-two kedua
tim. Akibatnya, permainan dengan bola-bola panjang pun diperagakan.
Babak kedua ini, kedua tim melakukan pergantian
pemain. Morisay dan asisten pelatih Jimmy memutuskan menarik keluar Piddin dan memasukkan Messinya SMA, Youyun dengan harapan dapat mengubah
kedudukan. Untuk memperkuat lini belakang Deny
ditarik keluar dan digantikan oleh Yadhy.
Pergantian pemain ini membuahkan hasil. Saat bek
tangguh SFC, Bambang menghalau bola
dengan kerasnya dan langsung tertuju pada pertahanan Putra Mandala. Bola tersebut berhasil dikuasai Si Phyton Joji yang
memang tak terkawal bek Putra Mandala
dan berhasil memasuki daerah kotak pinalti. Dengan tendangan keras kaki kirinya
berhasil menyarangkan bola ke dalam pelukan jaring gawang Putra Mandala. SFC unggul
1-0 di babak kedua atas Putra Mandala.
Sayang, gol ini harus diciderai oleh hadiah kartu kuning yang diberikan wasit
kepada Si Phyton karena selebrasi
yang berlebihan dengan bergaya membuka baju. Padahal, cuaca sangat dingin
karena guyuran hujan. Maklum saja, jiwa ular Phyton memaksanya untuk bergaya.
Keunggulan 1-0 ini membuat Morisay harap-harap cemas karena serangan bertubi-tubi Putra Mandala yang berambisi menyamakan
kedudukan terus gencar dilakukan. Oleh sebab itu, pergantian pemain untuk yang
ke empat kalinya pun dilakukan. Pergantian kali ini Bocex ditarik keluar dan digantikan oleh Heru. Dengan demikian Miswan
Ende beroperasi di lini tengah sedangkan Heru mengisi sayap kanan. Pergantian pemain ini berhasil
menciptakan peluang emas SFC.
Peluang itu tercipta dari Messinya SFC
yang berhasil membawa bola masuk ke dalam kota pinalti, sayangnya
tendangan kerasnya berhasil diblog kiper Mandala.
Akan tetapi, bola tersebut sempat terlepas dari penguasaan kiper. Dengan sigap Youyun mengayunkan tendangannya dan
berhasil menyarangkan bola ke dalam gawang. Sayangnya, gol ini dianulir wasit
dikarenakan bola telah ditangkap kiper. Kejadian yang sama juga dialami pemain Putra Mandala saat berhasil
menyarangkan bola ke dalam gawang Kandar
Casilas. Skor 1-0 pun bertahan hingga peluit panjang wasit sayup-sayup
melengking ditengah derasnya hujan pertanda permainan usai. Dengan demikian, SFC diapstikan keluar sebagai juara grup A. Senin, 23 April 2012
SFC akan dipertemukan dengan runner-up
Pull B untuk menentukan langkah
menuju final. Mampukan SFC mempertahankan rekor tak terkalahkan? Kita tunggu
saja episode selanjutnya. By: Lima
Sahabat Pena