Selasa, 23 April 2013

PUISI SESAL





"SESAL"

Sebuah kata sesal menerkam angan
Sebuah kata yang selalu hadir setelah semua berlalu
Sesal yang membuatku menyesal

Semua telah terlewati
Kini hanya kata sesal yang temani
Semua telah terjadi
Kini hanya kata sesal yang temani

Sesal, andai kau datang lebih dulu
Sesal, tentu aku takkan sesesal ini
Apa yang harus kulakukan kini
Melalui kata ini kuungkap, aku menyesal
Aku menyesal

Wahai kawan kuharap kau hati-hati melangkah
Agar sesal tak menghantui harimu
Agar bukan sesal yang kau raih
Namun, kebanggaan yang membahagiakanmu
Sesal takkan datang menemuimu
Ingat kawan, cerna sebeleumnya
Pertimbangkan dengan matang segalanya
Maka, sesal takkan mendatangimu
Sesal akan menjauh kawan!

Senin, 08 April 2013

Sebuah Karikatur Siswa SMA Negeri 1 Manis Mata

karikatur karya siswa Ujang Sutrisna

Puisi Tentang SIswa Kelas XII IPS 2 SMA Negeri 1 Manis Mata 2012/2013


KELAS YANG MATI

DI sudut meja ini berdiri sebuah bunga plastik
Sudut meja seorang guru
Meja ini menjadi indah dengan indahnya warna bunga
Merah muda serta hijau daunnya menyejukkan mata

Sejenak duduk di sini, kesejukan itu terasa
Namun, sejenak kemudian sirna
Hanyut bersama riuh suara
Lenyap bersama deru tawa
Tak hanya bisik yang menggema

Pelajar-pelajar itu merusak segalanya
Memerkosa kesejukan sebelumnya
Mencabik-cabik semangat yang terebentuk
Memadamkan bara semangat yang membara
Bunga itu kini tak mampu memberi warna
Pudar bersama sumbangnya suara
Riuh! Kian riuh!
Benar, tak hanya bisik yang menggema!

Entah berapa petuah tumpah di kelas ini
Andai sebentuk air, mungkin kelas ini telah tenggelam
Kelas ini tentu telah luluh lantak, bagai terserang tsunami
Namun, petuah itu tak menggenang di sini
Tak dirasa para siswa yang beranjak dewasa ini
Mengapa begini?
Entahlah.
Mungkin bunga itu dapat menjawabnya
Atau mungkin warna itu tak menyejukkan hati mereka?
Atau justru hati mereka mati?
Mati seperti meja, kursi, dan jendela kelas ini?

Pelajar, sampai kapan warna kelam ini di sini
Kapankah sirna dan berlalu pergi?
Ah! Pelajar yang hatinya mati!
Segalanya tak berarti di sini
Kelas yang mati!