Rabu, 09 Desember 2009

MAHASISWA KETAPANG RIBUT

MAHASISWA Basinda Kelas Ketapang selalu ribut ketika berada di dalam kelas. Keributan yang ditimbulkan oleh suara-suara mahasiswa ramai terdengar hingga ke luar ruangan. Gaduh, mengalahkan keramaian pasar. Terkadang suara jeritan, suara tawa, suara teriakan, hingga obrolan-obrolan yang sifatnya tidak jelas. Menurut pengamatan penulis di TKP (tempat kejadian perkara), yakni di dalam kelas, keramaian ini terbentuk oleh kelompok-kelompok kecil dalam kelas, yang terdiri dari 2-5 orang mahasiswa, bahkan terkadang setengah dari keseluruhan mahasiswa bersatu “menciptakan” keributan.
Keributan ini kerap terjadi saat dosen belum memasuki ruang kelas. Jika keributan ini terjadi hanya sesekali, mungkin masih bisa dimaklumi. Tapi, yang kerap terjadi adalah, Mahasiswa Basinda Kelas Ketapang selalu saja ribut jika situasi yang sama mereka temui, yaitu situasi saat dosen belum memasuki ruangan.
Menurut ketua kelas Rudian Setiawan, Sabtu (5/11) kemarin saat dikonfirmasi mengenai hal ini, membenarkan kejadian ini, namun ia juga mengatakan sudah sering menegur rekan-rekannya yang kerap membuat keributan.
“Mereka itu jika ditegur memang akan diam. Tapi, lima menit kemudian, mereka akan ribut kembali,” kata Rudian Setiawan menambahkan.
Memang perlu kesadaran yang tinggi dari diri masing-masing mahasiswa. Jika mengandalkan teguran-teguran yang sifatnya hanya menghasilkan kesadaran sesaat, tentu tidak akan menjadikan mahasiswa sadar akan ketenangan, sadar akan waktu, dan tersadar kemudian terdorong untuk mengisinya dengan hal-hal yang fositif.
Semoga Mahasiswa Basinda Kelas Ketapang bisa memberikan contoh yang baik, sehingga dapat menjadi panutan mahasiswa yang lain di kemudian hari. (the_yadHy)

Tidak ada komentar: